Langkah-Langkah Budidaya Kelor di Pekarangan Rumah
0 menit baca
Mengapa Menanam Kelor di Rumah?
Ragamjatim.id - Kelor adalah tanaman yang cepat tumbuh, tahan cuaca kering, dan sangat bergizi. Menanam kelor di pekarangan rumah tidak hanya menambah estetika, tetapi juga menyediakan sumber pangan dan obat alami setiap hari.
“Kelor adalah tanaman multifungsi dengan hasil maksimal di lahan minimal.” Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro)
Syarat Tumbuh Kelor
“Kelor adalah tanaman multifungsi dengan hasil maksimal di lahan minimal.” Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro)
Syarat Tumbuh Kelor
- Iklim: Tropis hingga subtropis
- Suhu optimal: 20–35°C
- Ketinggian: 0–700 mdpl
- Jenis tanah: Gembur, berpasir, drainase baik
- Pencahayaan: Penuh sinar matahari
1. Pemilihan Bahan Tanam
Kamu bisa menanam kelor dari:
Lakukan pemangkasan secara rutin agar:
Kamu bisa menanam kelor dari:
- Biji kelor: untuk tanaman dari awal
- Stek batang: lebih cepat tumbuh (panjang 30–50 cm, diameter minimal 2 cm)
- Gemburkan tanah dengan cangkul atau sekop.
- Tambahkan pupuk kompos atau kandang.
- Jika menggunakan pot: minimal diameter 30 cm dan tinggi 40 cm.
- Buat lubang tanam sedalam 20–30 cm.
- Masukkan biji atau stek dan tutup dengan tanah gembur.
- Siram secukupnya.
- Siram setiap hari pada awal pertumbuhan (1–2 minggu pertama).
- Setelah tumbuh, cukup 2–3 kali seminggu.
- Beri pupuk kompos setiap bulan.
Lakukan pemangkasan secara rutin agar:
- Daun cepat rimbun
- Tinggi tanaman terkontrol
- Memudahkan panen
- Daun bisa mulai dipetik setelah usia 2 bulan.
- Panen setiap 2 minggu untuk konsumsi pribadi.
- Letakkan pot di area yang kena sinar matahari langsung.
- Jangan terlalu sering menyiram agar akar tidak busuk.
- Manfaatkan daun, bunga, dan bijinya secara maksimal.
- Hemat lahan
- Minim perawatan
- Sumber nutrisi harian
- Potensi bisnis herbal rumahan
Budidaya kelor di pekarangan rumah adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan keluarga.
Dengan perawatan minimal, kamu bisa panen manfaat maksimal dari tanaman yang dijuluki “pohon kehidupan” ini.(*)