Gubernur Khofifah Serahkan Penghargaan Lingkungan Hidup 2025
Surabaya, Ragamjatim.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan Penghargaan Lingkungan Hidup Tahun 2025 pada acara yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Senin (29/12) malam.
Khofifah pun menyampaikan apresiasi atas keteladanan dan kontribusi nyata para penerima penghargaan. Ia menegaskan bahwa upaya pelestarian lingkungan justru menjadi fondasi penting bagi pembangunan jangka panjang.
Apresiasi ini merupakan inisiasi Gubernur Khofifah sebagai upaya menguatkan semangat bersama mewujudkan pembangunan Jawa Timur yang berorientasi pada pelestarian lingkungan berkeadaban.
Gubernur Khofifah menegaskan, pelestarian lingkungan hidup tidak dapat dipisahkan dari arah dan filosofi pembangunan daerah. Menurutnya, pembangunan yang berkelanjutan hanya dapat diwujudkan apabila dijalankan secara seimbang antara ikhtiar ekologis dengan penguatan nilai etika serta spiritual.
“Pembangunan Jawa Timur harus bertumpu pada keseimbangan antara kepedulian terhadap lingkungan hidup dan pembangunan karakter. Dari sinilah nilai keberlanjutan dan keberadaban itu bertemu,” ujar Khofifah.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa Jawa Timur masih dihadapkan pada berbagai tantangan lingkungan, mulai dari dampak perubahan iklim, pengelolaan sampah, krisis air bersih, degradasi lahan, hingga pencemaran sungai dan laut.
Meski demikian, ia menyampaikan optimisme seiring tumbuhnya inovasi lokal serta praktik-praktik baik yang berangkat dari kesadaran individu dan berkembang menjadi gerakan kolektif di masyarakat.
“Harapan besar justru lahir dari langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten. Dari kesadaran individu, tumbuh gerakan bersama untuk menjaga lingkungan hidup,” ungkapnya.
Sejalan dengan pandangan tersebut, Penghargaan Lingkungan Hidup Tahun 2025 diberikan kepada berbagai pihak yang dinilai konsisten dan berkomitmen dalam perlindungan serta pengelolaan lingkungan hidup. Penerima penghargaan mencakup desa dan kelurahan, komunitas, lembaga pendidikan, pesantren, hingga individu pegiat lingkungan. (*)
.webp)