Peluang Usaha Ternak Cacing Tanah untuk Pemula
Cacing tanah sebagai hewan dari kelas Oligochaeta dengan tubuh yang lembap sering dianggap dijijikan oleh banyak orang. Keberadaannya di alam juga sering disepelekan, karena dianggap sebagai hewan kecil yang tersembunyi di dalam tanah.
Padahal, cacing tanah memiliki peran penting dalam kehidupan, yakni sebagai dekomposer atau hewan pengurai.
Siapa sangka, ternyata, hewan yang satu ini bisa dibudidayakan dan menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Permintaan cacing tanah untuk kebutuhan industri bahkan tidak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga luar negeri.
Budidaya cacing tanah digelutinya karena benar-benar mendatangkan keuntungan yang menggiurkan, serta konsisten atau jauh dari ancaman kerugian.
Hal ini disebabkan adanya permintaan pasar yang tinggi, namun jumlah peternak yang melakukan budidaya cacing masih terbatas.
Keunggulan Budidaya Cacing Tanah
Sebelum mengetahui informasi dan penjelasan mengenai cara budidaya cacing tanah, Anda mungkin masih ragu untuk memulai usaha yang satu ini. Maka dari itu, simak dulu beberapa keunggulannya berikut ini:
Tidak Memerlukan Modal Besar
Usaha budidaya cacing tanah tidak memerlukan modal yang besar, mengingat habitat cacing yang mudah dibuat. Pertimbangan soal modal ini akan memudahkan Anda yang memiliki keterbatasan modal untuk membuka usaha. Selain itu, peralatan yang dibutuhkan juga sangat sederhana.
Perawatan Mudah
Kemudian, perawatan cacing saat dibudidayakan juga terbilang mudah. Cacing yang memakan bahan organik hidup dan mati bisa bertahan hidup dengan baik, asalkan ditempatkan di tanah yang bernutrisi.
Usia asli dari cacing tanah yang lama, yakni antara 1 sampai 5 tahun juga membuatnya mampu tumbuh dengan baik selama masa budidaya cacing.
Nilai Jual Yang Stabil
Nilai jual dari hasil budidaya cacing tanah juga terbilang stabil di pasaran. Tidak ada penurunan harga yang signifikan, yang berpotensi merugikan peternak. Setiap 1 kilogram cacing tanah yang siap panen memiliki harga sekitar Rp35.000-an sampai Rp60.000-an.
Berpeluang Diekspor
Permintaan pasar cacing justru akan lebih besar di luar negeri. Negara seperti Tiongkok dan Korea Selatan banyak membutuhkan cacing tanah untuk membuat produk kosmetik, dan kebutuhan lainnya.
Yang Perlu Dipersiapkan untuk Budidaya Cacing Tanah untuk melakukan budidaya cacing tanah, kamu harus mempersiapkan beberapa peralatan dan perlengkapan pendukung.
Padahal, cacing tanah memiliki peran penting dalam kehidupan, yakni sebagai dekomposer atau hewan pengurai.
Siapa sangka, ternyata, hewan yang satu ini bisa dibudidayakan dan menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Permintaan cacing tanah untuk kebutuhan industri bahkan tidak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga luar negeri.
Budidaya cacing tanah digelutinya karena benar-benar mendatangkan keuntungan yang menggiurkan, serta konsisten atau jauh dari ancaman kerugian.
Hal ini disebabkan adanya permintaan pasar yang tinggi, namun jumlah peternak yang melakukan budidaya cacing masih terbatas.
Keunggulan Budidaya Cacing Tanah
Sebelum mengetahui informasi dan penjelasan mengenai cara budidaya cacing tanah, Anda mungkin masih ragu untuk memulai usaha yang satu ini. Maka dari itu, simak dulu beberapa keunggulannya berikut ini:
Tidak Memerlukan Modal Besar
Usaha budidaya cacing tanah tidak memerlukan modal yang besar, mengingat habitat cacing yang mudah dibuat. Pertimbangan soal modal ini akan memudahkan Anda yang memiliki keterbatasan modal untuk membuka usaha. Selain itu, peralatan yang dibutuhkan juga sangat sederhana.
Perawatan Mudah
Kemudian, perawatan cacing saat dibudidayakan juga terbilang mudah. Cacing yang memakan bahan organik hidup dan mati bisa bertahan hidup dengan baik, asalkan ditempatkan di tanah yang bernutrisi.
Usia asli dari cacing tanah yang lama, yakni antara 1 sampai 5 tahun juga membuatnya mampu tumbuh dengan baik selama masa budidaya cacing.
Nilai Jual Yang Stabil
Nilai jual dari hasil budidaya cacing tanah juga terbilang stabil di pasaran. Tidak ada penurunan harga yang signifikan, yang berpotensi merugikan peternak. Setiap 1 kilogram cacing tanah yang siap panen memiliki harga sekitar Rp35.000-an sampai Rp60.000-an.
Berpeluang Diekspor
Permintaan pasar cacing justru akan lebih besar di luar negeri. Negara seperti Tiongkok dan Korea Selatan banyak membutuhkan cacing tanah untuk membuat produk kosmetik, dan kebutuhan lainnya.
Yang Perlu Dipersiapkan untuk Budidaya Cacing Tanah untuk melakukan budidaya cacing tanah, kamu harus mempersiapkan beberapa peralatan dan perlengkapan pendukung.
Di antaranya sebagai berikut:
Setelah mempersiapkan peralatan dan perlengkapan budidaya cacing tanah, kamu baru bisa menerapkan langkah-langkah atau cara membudidayakan hewan lunak yang satu ini.
1. Siapkan Media Ternak
Cara budidaya cacing tanah yang pertama adalah dengan menyiapkan media ternak. Isi wadah kotak dengan tanah berketinggian 5 cm sampai 10 cm.
Kemudian campurkan tanah dengan pupuk kandang untuk menambah nutrisi di dalam tanah. Tempatkan wadah di tempat yang teduh, terlindung dari sinar matahari langsung.
Penempatan media ternak yang baik harus menjaga kondisi tanah tetap lembap, sehingga teksturnya tidak kering dan nutrisi di dalam tanah menjadi rusak.
Kamu bisa meletakkannya di rak susun yang terlindung dari hama semut. Bila perlu, berikan kapur anti serangga untuk melindungi cacing tanah yang akan dibudidayakan.
2. Siapkan Bibit Cacing Tanah
Kedua, cara budidaya cacing tanah yang harus kamu lakukan adalah menyiapkan bibit cacing tanah. Bibit ini bisa kamu beli di pasaran dengan harga jual per satu kilogram.
Dengan membeli bibit cacing tanah, maka waktu dan tenaga akan lebih hemat. Sebab jika kamu memilih membuat bibit cacing sendiri, kamu membutuhkan waktu sekitar 2 bulan sampai bibit berkembang dan siap dipindahkan ke media ternak untuk dibudidayakan.
Setiap 1 kilogram bibit cacing tanah yang dikembangkan bisa menghasilkan sekitar 3 kilogram sampai 4 kilogram hingga masa panen tiba.
3. Memotong Bibit ke Media Ternak
Jika bibit cacing tanah sudah tersedia, maka pindahkan ke media ternak. Caranya, basahi dulu tanah dengan air secukupnya hingga lembap. Pastikan kadar pH tanah antara 5,5 sampai 7,5 dengan penempatan bersuhu normal atau sejuk.
Masukkan 50 ekor sampai 100 ekor bibit cacing untuk setiap wadah. Setelah itu, lakukan pemeriksaan kondisi bibit setiap 3 jam sekali di hari pertama pemindahan bibit ini.
Jika cacing terlihat keluar dari tanah dan ingin keluar dari wadah, berarti kondisi tanah tidak sesuai dengan habitatnya. Ketika hal ini terjadi, kamu harus menyesuaikan kembali tingkat kelembapan, suhu, dan kadar pH tanah.
4. Ganti Media Ternak Secara Berkala
Sebagai tahap perawatan dalam cara budidaya cacing tanah, kamu harus memindahkan cacing ke wadah berisi tanah baru yang sudah dicampur dengan pupuk kandang.
Penggantian media tanah ini harus dilakukan setiap 1 bulan sekali atau 2 bulan sekali. Sedangkan untuk tanah lama bisa dibiarkan terlebih dahulu, karena biasanya akan muncul telur cacing yang kemudian menetas menjadi cacing baru.
5. Panen dalam 45 Hari
Setelah dirawat dengan baik, maka kamu bisa memanen cacing dalam waktu 45 hari. Cara menikmatinya cukup mudah. Anda hanya perlu memindahkan wadah ke tempat yang terkena matahari secara langsung.
Cacing yang memiliki sifat tidak tahan panas akan timbul dan keluar sendiri ke permukaan tanah. Dengan begitu, kamu bisa dengan mudah mengambilnya.
Penjualan cacing bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan kerjasama dengan distributor yang kamu jalin.
Cacing bisa dipasarkan ke pasar dalam maupun luar negeri untuk kebutuhan bahan dasar obat, sebagai pakan ayam untuk produk ternak ayam organik, atau bahan dasar produk kecantikan dan kosmetik.
Peluang Usaha Budidaya Cacing Tanah
Itulah beberapa cara budidaya cacing tanah yang sangat mudah dilakukan. Jika meneliti tentang peluang usaha ini, budidaya cacing tanah sebenarnya cukup menjanjikan.
Hanya dengan mempersiapkan lahan di sekitar rumah, kamu bisa memulai usaha ini. Perawatan yang sederhana juga memungkinkan Anda untuk menjadikan usaha budidaya cacing sebagai usaha sampingan.
Dan seperti yang sudah disinggung sebelumnya, permintaan pasar akan cacing tanah cukup besar. Sedangkan jumlah peternaknya masih terbatas. Inilah mengapa pemasaran cacing tanah sebenarnya masih terbilang mudah, dengan harga yang stabil.
@Ragam Jatim
- Bibit cacing tanah
- Pupuk kandang sebagai penambah nutrisi tanah
- Tanah humus yang lembap untuk media ternak
- Wadah kotak besar sebagai penampung berukuran 90 x 50 x 36 cm.
Setelah mempersiapkan peralatan dan perlengkapan budidaya cacing tanah, kamu baru bisa menerapkan langkah-langkah atau cara membudidayakan hewan lunak yang satu ini.
1. Siapkan Media Ternak
Cara budidaya cacing tanah yang pertama adalah dengan menyiapkan media ternak. Isi wadah kotak dengan tanah berketinggian 5 cm sampai 10 cm.
Kemudian campurkan tanah dengan pupuk kandang untuk menambah nutrisi di dalam tanah. Tempatkan wadah di tempat yang teduh, terlindung dari sinar matahari langsung.
Penempatan media ternak yang baik harus menjaga kondisi tanah tetap lembap, sehingga teksturnya tidak kering dan nutrisi di dalam tanah menjadi rusak.
Kamu bisa meletakkannya di rak susun yang terlindung dari hama semut. Bila perlu, berikan kapur anti serangga untuk melindungi cacing tanah yang akan dibudidayakan.
2. Siapkan Bibit Cacing Tanah
Kedua, cara budidaya cacing tanah yang harus kamu lakukan adalah menyiapkan bibit cacing tanah. Bibit ini bisa kamu beli di pasaran dengan harga jual per satu kilogram.
Dengan membeli bibit cacing tanah, maka waktu dan tenaga akan lebih hemat. Sebab jika kamu memilih membuat bibit cacing sendiri, kamu membutuhkan waktu sekitar 2 bulan sampai bibit berkembang dan siap dipindahkan ke media ternak untuk dibudidayakan.
Setiap 1 kilogram bibit cacing tanah yang dikembangkan bisa menghasilkan sekitar 3 kilogram sampai 4 kilogram hingga masa panen tiba.
3. Memotong Bibit ke Media Ternak
Jika bibit cacing tanah sudah tersedia, maka pindahkan ke media ternak. Caranya, basahi dulu tanah dengan air secukupnya hingga lembap. Pastikan kadar pH tanah antara 5,5 sampai 7,5 dengan penempatan bersuhu normal atau sejuk.
Masukkan 50 ekor sampai 100 ekor bibit cacing untuk setiap wadah. Setelah itu, lakukan pemeriksaan kondisi bibit setiap 3 jam sekali di hari pertama pemindahan bibit ini.
Jika cacing terlihat keluar dari tanah dan ingin keluar dari wadah, berarti kondisi tanah tidak sesuai dengan habitatnya. Ketika hal ini terjadi, kamu harus menyesuaikan kembali tingkat kelembapan, suhu, dan kadar pH tanah.
4. Ganti Media Ternak Secara Berkala
Sebagai tahap perawatan dalam cara budidaya cacing tanah, kamu harus memindahkan cacing ke wadah berisi tanah baru yang sudah dicampur dengan pupuk kandang.
Penggantian media tanah ini harus dilakukan setiap 1 bulan sekali atau 2 bulan sekali. Sedangkan untuk tanah lama bisa dibiarkan terlebih dahulu, karena biasanya akan muncul telur cacing yang kemudian menetas menjadi cacing baru.
5. Panen dalam 45 Hari
Setelah dirawat dengan baik, maka kamu bisa memanen cacing dalam waktu 45 hari. Cara menikmatinya cukup mudah. Anda hanya perlu memindahkan wadah ke tempat yang terkena matahari secara langsung.
Cacing yang memiliki sifat tidak tahan panas akan timbul dan keluar sendiri ke permukaan tanah. Dengan begitu, kamu bisa dengan mudah mengambilnya.
Penjualan cacing bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan kerjasama dengan distributor yang kamu jalin.
Cacing bisa dipasarkan ke pasar dalam maupun luar negeri untuk kebutuhan bahan dasar obat, sebagai pakan ayam untuk produk ternak ayam organik, atau bahan dasar produk kecantikan dan kosmetik.
Peluang Usaha Budidaya Cacing Tanah
Itulah beberapa cara budidaya cacing tanah yang sangat mudah dilakukan. Jika meneliti tentang peluang usaha ini, budidaya cacing tanah sebenarnya cukup menjanjikan.
Hanya dengan mempersiapkan lahan di sekitar rumah, kamu bisa memulai usaha ini. Perawatan yang sederhana juga memungkinkan Anda untuk menjadikan usaha budidaya cacing sebagai usaha sampingan.
Dan seperti yang sudah disinggung sebelumnya, permintaan pasar akan cacing tanah cukup besar. Sedangkan jumlah peternaknya masih terbatas. Inilah mengapa pemasaran cacing tanah sebenarnya masih terbilang mudah, dengan harga yang stabil.
@Ragam Jatim