Efek Samping Kelor: Yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Mengonsumsinya
0 menit baca
Kelor Memang Menyehatkan, Tapi Tetap Ada Batasnya
Ragamjatim.id - Meskipun kelor dikenal sebagai “superfood”, mengonsumsinya secara sembarangan bisa menimbulkan efek samping. Penting bagi kamu untuk tahu siapa yang boleh mengonsumsinya, berapa batas aman harian, dan bagian tanaman mana yang tidak boleh dikonsumsi.
“Semua bahan alami tetap perlu bijak dikonsumsi. Termasuk kelor yang kaya manfaat tapi juga bisa berefek jika tidak tepat.” dr. Diana Irwanto, ahli herbal klinis
Efek Samping yang Mungkin Terjadi
Ragamjatim.id - Meskipun kelor dikenal sebagai “superfood”, mengonsumsinya secara sembarangan bisa menimbulkan efek samping. Penting bagi kamu untuk tahu siapa yang boleh mengonsumsinya, berapa batas aman harian, dan bagian tanaman mana yang tidak boleh dikonsumsi.
“Semua bahan alami tetap perlu bijak dikonsumsi. Termasuk kelor yang kaya manfaat tapi juga bisa berefek jika tidak tepat.” dr. Diana Irwanto, ahli herbal klinis
Efek Samping yang Mungkin Terjadi
1. Gangguan Pencernaan
Terjadi jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau terlalu sering.
Gejala: kembung, diare ringan, mual.
2. Tekanan Darah Terlalu Rendah
Karena kelor membantu menurunkan tekanan darah, orang dengan hipotensi harus berhati-hati.
3. Gangguan Tiroid (jika berlebihan)
Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi kelor berlebihan bisa memengaruhi hormon tiroid, terutama dalam bentuk ekstrak pekat.
4. Risiko Alergi
Meskipun jarang, beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi ringan seperti ruam atau gatal.
5. Tidak Aman untuk Ibu Hamil (bagian tertentu)
Akar dan kulit batang kelor mengandung zat yang dapat merangsang kontraksi rahim. Hindari bagi ibu hamil.
Bagian Kelor yang Aman Dikonsumsi
✅ Daun kelor: paling aman dan umum dikonsumsi
✅ Biji kelor: aman dalam jumlah kecil dan matang
⛔ Akar dan kulit batang: sebaiknya tidak dikonsumsi
⛔ Ekstrak pekat tanpa dosis jelas: hindari tanpa anjuran ahli
Berapa Batas Aman Konsumsi Kelor?
Terjadi jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau terlalu sering.
Gejala: kembung, diare ringan, mual.
2. Tekanan Darah Terlalu Rendah
Karena kelor membantu menurunkan tekanan darah, orang dengan hipotensi harus berhati-hati.
3. Gangguan Tiroid (jika berlebihan)
Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi kelor berlebihan bisa memengaruhi hormon tiroid, terutama dalam bentuk ekstrak pekat.
4. Risiko Alergi
Meskipun jarang, beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi ringan seperti ruam atau gatal.
5. Tidak Aman untuk Ibu Hamil (bagian tertentu)
Akar dan kulit batang kelor mengandung zat yang dapat merangsang kontraksi rahim. Hindari bagi ibu hamil.
Bagian Kelor yang Aman Dikonsumsi
✅ Daun kelor: paling aman dan umum dikonsumsi
✅ Biji kelor: aman dalam jumlah kecil dan matang
⛔ Akar dan kulit batang: sebaiknya tidak dikonsumsi
⛔ Ekstrak pekat tanpa dosis jelas: hindari tanpa anjuran ahli
Berapa Batas Aman Konsumsi Kelor?
- Daun segar: Maksimal 100 gram/hari
- Daun kering bubuk: 1–2 sendok teh/hari
- Teh kelor: 1–2 cangkir/hari
- Kapsul suplemen: Ikuti petunjuk label dan konsultasi dokter
- Ibu hamil dan menyusui
- Penderita tekanan darah rendah
- Penderita gangguan tiroid
- Anak-anak usia di bawah 1 tahun
- Orang yang sedang konsumsi obat pengencer darah atau diabetes
Kelor memang tanaman penuh manfaat, tapi bukan berarti bebas risiko. Mengenal efek samping dan takaran aman adalah kunci untuk mendapatkan khasiat maksimal tanpa membahayakan kesehatan. Konsumsi bijak, manfaat pun maksimal.(*)