Mengenal Satelit SATRIA-1, Satelit Internet Terbesar Asia Milik Indonesia
RagamJatim.id – Indonesia kembali menorehkan sejarah penting dalam bidang teknologi dan telekomunikasi dengan meluncurkan Satelit Republik Indonesia 1 atau lebih dikenal dengan SATRIA-1. Satelit ini bukan sekadar pencapaian teknologi, tetapi juga langkah strategis pemerintah untuk menjembatani kesenjangan digital di seluruh wilayah Tanah Air.
SATRIA-1 menjadi bagian dari visi besar Indonesia menuju transformasi digital nasional. Hadirnya satelit ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mendukung aksesibilitas informasi dan teknologi yang merata, dari kota besar hingga pelosok Nusantara.
Berikut adalah fakta-fakta menarik dan informasi penting mengenai SATRIA-1 yang perlu Anda ketahui:
1. Dirancang oleh Thales Alenia Space dari Prancis
SATRIA-1 merupakan hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo dengan perusahaan asal Prancis, Thales Alenia Space, yang dipercaya sebagai perancang dan manufaktur satelit canggih ini. Thales Alenia Space dikenal sebagai produsen satelit kelas dunia yang telah mengembangkan berbagai satelit untuk kepentingan sipil maupun militer di berbagai negara.
Proyek ini merupakan bagian dari skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dengan pendanaan mencapai lebih dari USD 500 juta. Melalui KPBU ini, negara dapat merealisasikan proyek besar tanpa membebani anggaran negara secara langsung.
2. Dimensi dan Spesifikasi Satelit SATRIA-1
SATRIA-1 menggunakan platform Spacebus NEO, yaitu generasi baru dari satelit geostasioner dengan efisiensi energi tinggi dan desain modular. Adapun spesifikasi teknisnya antara lain:
- Panjang: sekitar 6,5 meter saat diluncurkan
- Bobot saat peluncuran: sekitar 4.600 kilogram (4,6 ton)
- Kapasitas layanan data: hingga 150 Gbps
- Teknologi utama: High Throughput Satellite (HTS) menggunakan Ka-Band
3. Tugas dan Misi Utama SATRIA-1
SATRIA-1 dirancang dengan satu tujuan besar: memperluas dan meratakan akses internet di Indonesia, terutama di wilayah yang belum tersentuh oleh infrastruktur darat seperti kabel serat optik.
Misi utamanya meliputi penyediaan layanan internet di:
- 150.000 titik layanan publik
- Sekolah dasar dan menengah
- Puskesmas dan rumah sakit daerah
- Kantor desa dan kecamatan
- Markas TNI dan Polri di daerah perbatasan
- Pos pengamatan bencana dan kelautan
4. Diluncurkan dari Amerika Serikat oleh SpaceX
SATRIA-1 resmi diluncurkan pada 19 Juni 2023, tepat pukul 05.21 WIB dari Cape Canaveral Space Launch Complex 40, Florida, Amerika Serikat, menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. Proses peluncuran berlangsung sukses dan mendapat liputan luas dari media nasional dan internasional.
Setelah diluncurkan, satelit menjalani tahapan orbit raising hingga akhirnya menempati orbit geostasioner di posisi 146° Bujur Timur, yang berada di atas wilayah Papua.
5. Masa Operasional Hingga Tahun 2038
SATRIA-1 diproyeksikan memiliki masa operasional selama 15 tahun, dari tahun 2023 hingga sekitar 2038. Dalam masa itu, satelit ini akan menjadi garda terdepan penyedia layanan internet dan komunikasi di wilayah-wilayah yang selama ini sulit dijangkau.
Masa operasi ini sudah mempertimbangkan faktor degradasi teknologi dan efisiensi energi dari panel surya dan sistem daya satelit. Setelah masa aktifnya habis, SATRIA-1 akan dipindahkan ke orbit kuburan (graveyard orbit) untuk menghindari penumpukan sampah antariksa.
6. Dikelola oleh PSN (Pasifik Satelit Nusantara)
Dalam implementasi dan pengoperasiannya, SATRIA-1 dikelola oleh PT Satelit Nusantara Tiga (SNT), anak perusahaan dari PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN). PSN sendiri merupakan pelopor operator satelit swasta pertama di Asia yang telah berkiprah sejak tahun 1991.
Kolaborasi antara pemerintah dan swasta ini mempercepat realisasi proyek satelit nasional yang lebih efisien dan profesional.
7. Manfaat Strategis SATRIA-1 Bagi Indonesia
Hadirnya SATRIA-1 membawa berbagai manfaat strategis, antara lain:
- Mengurangi kesenjangan digital nasional, terutama di wilayah 3T
- Memperkuat kedaulatan informasi dan data nasional
- Mendukung program digitalisasi sekolah dan layanan kesehatan
- Meningkatkan respon terhadap bencana alam melalui komunikasi darurat
- Meningkatkan koordinasi keamanan nasional di perbatasan dan pulau-pulau terluar
8. Fakta Menarik Lain Terkait SATRIA-1
SATRIA-1 memiliki 11 ground station (gateway) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia untuk memastikan distribusi sinyal berjalan optimal.
Teknologi Ka-Band memungkinkan kecepatan internet tinggi dengan biaya operasional lebih rendah.
Satelit ini memiliki sistem enkripsi dan proteksi data yang canggih, menjaga keamanan informasi dari potensi ancaman siber.
Proyek ini turut menciptakan lapangan kerja di sektor teknologi dan komunikasi, serta membuka peluang kolaborasi internasional di bidang luar angkasa.
Kesimpulan: Simbol Kemajuan dan Keadilan Digital Indonesia
SATRIA-1 bukan hanya sekadar satelit biasa. Ia adalah wujud nyata dari upaya mewujudkan keadilan digital di seluruh pelosok Nusantara. Dengan mengandalkan teknologi tinggi dan kerja sama global, Indonesia kini telah memasuki babak baru dalam transformasi digital.
Konektivitas yang merata menjadi fondasi penting untuk pendidikan yang adil, pelayanan kesehatan yang berkualitas, dan keamanan nasional yang tangguh. SATRIA-1 adalah simbol harapan, bahwa setiap anak bangsa, dari desa hingga kota, punya hak yang sama untuk terkoneksi.
Ikuti terus perkembangan teknologi dan informasi terkini hanya di RagamJatim.id!