Tablet Tanachti di Israel – Bukti Tertulis Hukum Paling Awal?
RagamJatim.id – Dunia arkeologi kembali diguncang dengan penemuan tablet kuno yang diyakini sebagai salah satu bukti tertulis hukum paling awal dalam sejarah peradaban manusia. Dikenal sebagai Tablet Tanachti, artefak ini ditemukan di wilayah selatan Israel dan kini menjadi sorotan utama para arkeolog, sejarawan, dan pakar kitab suci. Mungkinkah tablet ini menjadi penghubung antara sejarah hukum kuno dan tradisi keagamaan yang masih hidup hingga hari ini?
Apa Itu Tablet Tanachti?
Tablet Tanachti merujuk pada lempengan tanah liat bertuliskan huruf paku (cuneiform) yang diperkirakan berasal dari sekitar tahun 1700 SM, atau bahkan lebih tua. Penamaannya merujuk pada lokasi penemuan di wilayah Tanachti, kawasan arkeologis yang berada di perbatasan selatan Israel, dekat lembah Beersheba.
Tablet ini memuat seperangkat hukum dan peraturan sosial yang diukir dengan rapi dalam bahasa Akkadia kuno. Beberapa ahli berpendapat bahwa isi tablet ini bisa saja lebih tua dari Kode Hammurabi dari Babilonia, yang selama ini dianggap sebagai salah satu hukum tertulis tertua.
Temuan yang Mengubah Sejarah Hukum
Seperti yang telah dikupas dalam artikel 5 Penemuan Arkeologi yang Mengubah Dunia, temuan arkeologis semacam ini tidak hanya memberikan wawasan sejarah, tetapi juga menantang asumsi-asumsi akademik yang telah lama diterima. Tablet Tanachti adalah salah satu penemuan yang menggeser paradigma.
Mengapa? Karena jika usianya terbukti lebih tua dari Kode Hammurabi, maka itu berarti budaya hukum telah eksis jauh sebelum Babilonia memformalkan struktur hukum mereka. Hal ini menandakan bahwa tradisi hukum di Timur Tengah kuno jauh lebih kompleks dan maju daripada yang selama ini diperkirakan.
Apa Isi Tablet Ini?
Meski belum seluruh bagian tablet berhasil diterjemahkan, beberapa poin penting yang telah diidentifikasi mencakup:
- Hukum terkait kepemilikan tanah dan peralihan hak
- Ketentuan mengenai denda untuk pencurian dan perusakan properti
- Aturan pernikahan dan hak-hak perempuan
- Ketentuan hukuman untuk tindakan kekerasan
Apakah Ada Kaitan dengan Hukum Taurat?
Salah satu polemik yang mencuat dari temuan ini adalah dugaan hubungan antara Tablet Tanachti dan hukum-hukum yang tertuang dalam Kitab Taurat (Pentateukh). Beberapa akademisi menyatakan bahwa struktur hukum dalam tablet ini memiliki kemiripan dengan hukum Musa dalam Kitab Keluaran dan Imamat.
Meskipun klaim ini masih memerlukan verifikasi, para peneliti tidak menampik kemungkinan bahwa tradisi hukum kuno di kawasan ini bisa saling memengaruhi. Sebagaimana kita tahu, wilayah Israel kuno merupakan pusat pertemuan budaya besar: Mesir, Babilonia, Asyur, dan Hittit.
Bukti Peradaban Tertulis Lebih Dini?
Penemuan ini juga mengundang perdebatan tentang asal-usul tulisan hukum. Jika benar tablet ini berasal dari abad ke-18 SM atau lebih awal, maka ia bisa menjadi:
Salah satu teks hukum tertua yang pernah ditemukan
Bukti bahwa masyarakat Semit Kuno sudah memiliki kesadaran hukum dan sistem tertulis
Indikasi bahwa hukum tertulis tidak hanya muncul dari kerajaan besar seperti Babilonia atau Mesir, tetapi juga dari komunitas-komunitas regional
Hal ini memperluas cakrawala kita tentang bagaimana hukum berkembang dalam masyarakat kuno dan bagaimana ide tentang keadilan diartikulasikan dalam berbagai peradaban.
Tantangan dalam Penelitian
Meskipun potensinya luar biasa, penelitian atas Tablet Tanachti tidaklah mudah. Beberapa kendala yang dihadapi para peneliti antara lain:
Kerusakan fisik: Tablet mengalami pelapukan dan sebagian huruf paku sulit dikenali
Keterbatasan kontekstual: Kurangnya catatan atau referensi dari situs sekitar menyulitkan penafsiran budaya
Politik arkeologi: Lokasi penemuan berada di wilayah rawan konflik, menyulitkan penggalian lanjutan
Namun demikian, kemajuan dalam teknologi pemindaian 3D dan pengolahan citra digital membantu para arkeolog untuk merekonstruksi teks tanpa harus menyentuh artefaknya secara langsung.
Mengapa Ini Penting untuk Kita?
Bagi masyarakat modern, penemuan Tablet Tanachti memberikan beberapa pelajaran berharga:
Kesadaran hukum adalah bagian dari identitas manusia. Bahkan ribuan tahun lalu, manusia sudah merasa perlu mencatat peraturan sosial dan keadilan secara tertulis.
Peradaban bukan hanya milik "bangsa besar". Komunitas lokal seperti Tanachti bisa jadi punya peran besar dalam membentuk fondasi hukum dunia.
Koneksi budaya. Penemuan ini bisa menjadi jembatan pemahaman antaragama dan sejarah hukum dunia.
RagamJatim Radio: Jelajahi Sejarah Lewat Suara
Bagi Anda yang ingin menyelami lebih jauh topik seperti ini, jangan lewatkan program budaya dan sejarah di RJ Radio. Kami menghadirkan narasumber, arkeolog, dan penulis sejarah untuk mendiskusikan temuan-temuan luar biasa dari seluruh dunia.
Penutup
Tablet Tanachti bukan sekadar artefak kuno. Ia adalah suara dari masa lalu yang menggema hingga hari ini, mengingatkan kita bahwa keadilan, tanggung jawab sosial, dan hukum telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak ribuan tahun silam.
Apakah ini benar-benar bukti tertulis hukum paling awal? Mungkin. Tapi yang pasti, tablet ini membuka babak baru dalam penulisan ulang sejarah hukum dunia.
Ikuti terus update budaya dan arkeologi lainnya hanya di RagamJatim.id. Jangan lupa baca juga Penemuan Arkeologi yang Mengubah Dunia.
