Ragamjatim.id

Ragamjatim.id

  • Home
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • RJ Radio
  • Indeks
  • e-Magazine
  • Pemerintahan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Sejarah
  • Kosakata
  • Puisi
  • Music
  • Film
  • Kultur
  • Wisata
  • Tips
  • Opini
  • Coretan
  • Rilis
  • Beranda
  • Opini

Belajarlah Diam!

Oleh Redaksi
Selasa, April 02, 2024



Oleh: Anwar Hudijono

Salah satu amalan utama yang dicontohkan Rasulullah pada bulan Ramadhan adalah itikaf atau berdiam diri di dalam masjid terkhusus pada 10 hari terakhir Ramadhan. Saya kira umat Islam sudah sangat mafhum tentang hal ini.

Dalam itikaf itu ada proses belajar diam. Maka dipilihlah masjid sebagai tempatnya. Lingkungan masjid penuh dengan nilai spiritualisme. Di jaman now, belajar diam itu sangat penting. Sebab ranah publik sudah penuh dengan polutan informasi berupa fitnah, hoaks, prank, ujub, kesombongan, kebodohan.

Semakin banyak aktif dalam pergulatan informasi di ranah publik ibaratnya semakin banyak menghirup polutan daripada oksigin. Paru-paru yang terlalu banyak mengonsumsi polutan, risidu lama-lama kotor dan jebol juga.

Saat ini trends banjir informasi menggiring manusia menjadi penonton, bukan pemikir. Sampai-sampai kadang ironis. Itikaf di masjid itu kan disuruh berdzikir dan berpikir. Tapi yang tejadi itikaf justru diisi tiktokan. Cari internet gratis. Untuk buat nyetatus. Di antara shalat tarawih bukan baca Allahumma innaka afuwum karim, tapi chek whatsap. Ajuur.. ajuur.

Diam yang diniatkan itikaf itu bukan sembarang diam. Tapi diam yang penuh makna. Diam tapi sebenarnya ada pergerakan sangat cepat. Pergerakan transformatif revolusioner dengan memanfaatkan momentum yang singkat untuk menjadi manusia ulul albab.

Siapa ulul albab? Sebagaimana disebutkan di Quran surah Ali Imrah 190-191.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi ulul albab (orang yang berakal),

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”

Ulul albab adalah orang merajut dirinya dengan selalu dzikir kepada Allah dalam keadaan apapun. Saat duduk, berdiri, berbaring. Setiap denyut jantungnya adalah dzikir. Hembusan nafasnya adalah dzikir. Dan dzikir yang dilakukan secara rahasia adalah dzikir yang utama.

Ulul albab bukan sekadar berakal tetapi menggunakan daya akalnya untuk memikirkan segala karya cipta Allah atas alam semesta, termasuk dirinya. Tidak banyak manusia yang memiliki aktivitas pikir demikian. Bahkan jarang memikirkan siapa dirinya, apa tujuan hidupnya di dunia, apa hakikat dunia yang ditempatinya.

Ini sejalan dengan fitrah Islam sebagai agama untuk orang yang berpikir. Islam tidak menghendaki pemeluknya hanya ngglundung semprong (ikut-ikutan) dalam beragama. Dalam bahasa fiqihnya taqlid.

Tingginya apresiasi Islam terhadap olah pikir ini yang menjadi salah satu daya tarik Islam di kalangan orang cerdas sehingga masuk Islam. Sudah berapa ribu orang cerdas, khususnya dari Barat yang masuk Islam justru ketika berpikir. Sebab agama lain justru mengajarkan agar manut saja pada imam atau pemimpin agama. Jangankan bersikap kritis, bahkan bertanya saja tidak boleh. Jawaban khas sang imam adalah “Sudahlah ikuti saya saja, penak-penak”.

Ulul albab memiliki kekuatan spiritual yang dahsyat. Ia menyerahkan olah pikirnya kepada keilmuan dan kerahiman Allah yang tak terbatas. Inilah yang membedakan ilmuwan atau intelektual sekuler dengan intelektual ulul albab.

Intelektual sekuler berpendapat rasionalitas adalah puncak kebenaran. Inilah yang membuat mereka keblinger Sedang ulul albab yakin puncak kebenaran adalah kemutlakan Tuhan. Maka ulul albab selaku rendah hati, memuji Tuhan sekaligus memohon dijauhkan dari api neraka. Astagfirullah. Rabbi a’lam

Anwar Hudijono, Wartawan senior tinggal di Sidoarjo.(*)
Tags:
  • Opini
Bagikan:
Baca juga
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terkait
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Tampilkan Semua
Posting Komentar
Batal
Tag Popular
  • Flash News
  • Jawa Timur
  • Kultur
  • Opini
  • Pemerintahan
  • Sejarah
  • Seni Budaya
  • Tips
Most popular
  • Golkar Jatim Tutup Rangkaian HUT ke-61 dengan Doa Bersama, Ali Mufti: Golkar Terus Bergerak Bersama Rakyat

    Sabtu, Desember 06, 2025
    Golkar Jatim Tutup Rangkaian HUT ke-61 dengan Doa Bersama, Ali Mufti: Golkar Terus Bergerak Bersama Rakyat
  • Jenis Kelabang di Indonesia yang Berbahaya

    Kamis, Mei 01, 2025
    Jenis Kelabang di Indonesia yang Berbahaya
  • 10 Senjata Tradisional Jawa Timur, Kenali Filosofinya

    Selasa, Mei 07, 2024
    10 Senjata Tradisional Jawa Timur, Kenali Filosofinya
  • 15 Motif Batik Jawa Timur, Kenali ciri dan Filosofinya

    Rabu, Mei 15, 2024
    15 Motif Batik Jawa Timur, Kenali ciri dan Filosofinya
  • Wayangan HUT ke 61 Golkar Dihadiri Ribuan Masyarakat, Ali Mufthi Terkesima dan Haru

    Minggu, November 30, 2025
    Wayangan HUT ke 61 Golkar Dihadiri Ribuan Masyarakat,  Ali Mufthi Terkesima dan Haru
  • 10 Komunitas Anak Muda Kreatif di Surabaya, Beserta Kegiatan dan Tujuannya

    Jumat, Juli 25, 2025
    10 Komunitas Anak Muda Kreatif di Surabaya, Beserta Kegiatan dan Tujuannya
  • Apa yang Harus Dilakukan Jika Digigit Kelabang

    Kamis, Mei 01, 2025
    Apa yang Harus Dilakukan Jika Digigit Kelabang
Ragamjatim.id
Copyright © 2025 Ragamjatim.id All rights reserved.
Live