Update

Ramadan Hampir Tiba, Begini ajarkan anak berpuasa dengan cara menyenangkan

Ramadan Hampir Tiba, Begini ajarkan anak berpuasa dengan cara menyenangkan

Ragamjatim.id - Bulan suci Ramadan
adalah kesempatan emas bagi orang tua untuk membimbing anak-anak dalam menjalankan ibadah puasa. Namun, tantangan terbesar adalah memastikan mereka tetap nyaman, semangat, dan tidak merasa bosan saat menjalankan puasa.

Ketua Pimpinan Daerah Persatuan Islam Istri (PERSISTRI) Kota Tangerang, Ir. Mardiah Alimar, berbagi beberapa strategi agar anak-anak lebih menikmati Ramadan. Mari kita bahas lebih lanjut, dengan tambahan wawasan agar semakin praktis dan mudah diterapkan.

1. Memberikan Pemahaman tentang Kewajiban Puasa dengan Cara yang Menarik

Sebelum meminta anak berpuasa, penting bagi orang tua untuk terlebih dahulu memberi pemahaman tentang kewajiban ini dalam Islam. Bunda Mardiah menekankan pentingnya edukasi sejak dini agar anak mengerti bahwa puasa adalah bagian dari rukun Islam yang wajib dijalankan.

Sebagai orang tua, kamu bisa menjelaskan konsep ini dengan cara yang lebih interaktif, misalnya:
  • Menceritakan kisah Nabi dan para sahabat tentang bagaimana mereka berpuasa sejak kecil.
  • Menggunakan analogi sederhana, seperti menjelaskan bahwa puasa adalah latihan kesabaran dan pengendalian diri, layaknya seorang pahlawan yang sedang menjalankan misi.
  • Menampilkan video animasi Islami yang menjelaskan tentang puasa dengan visual menarik.
  • Semakin menyenangkan cara penyampaiannya, semakin besar kemungkinan anak memahami dan menerima ibadah ini dengan hati yang lapang.
2. Memberi Contoh dengan Perilaku Nyata

Menurut Bunda Mardiah dalam artikelnya di persis.or.id, anak-anak akan lebih mudah mengikuti ibadah jika mereka melihat contoh langsung dari orang tuanya.

Orang tua bisa menunjukkan antusiasme saat berpuasa, seperti:
  • Membaca Al-Qur’an bersama anak dan menjelaskan keutamaan beribadah di bulan Ramadan.
  • Melibatkan anak dalam persiapan sahur dan berbuka, sehingga mereka merasa Ramadan adalah pengalaman istimewa.
  • Menunjukkan sikap sabar dan bahagia saat berpuasa, agar anak tidak menganggap puasa sebagai beban.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:

ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ آمَÙ†ُوا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ُ الصِّÙŠَامُ ÙƒَÙ…َا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙ‰ الَّØ°ِينَ Ù…ِÙ†ْ Ù‚َبْÙ„ِÙƒُÙ…ْ Ù„َعَÙ„َّÙƒُÙ…ْ تَتَّÙ‚ُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
Mengajarkan anak dengan mencontohkan sendiri akan jauh lebih efektif dibanding sekadar menyuruh mereka berpuasa tanpa teladan.

3. Membuat Aktivitas Ramadan yang Seru

Agar anak-anak tidak merasa bosan saat menjalankan puasa, Bunda Mardiah menyarankan agar orang tua membuat kegiatan yang menyenangkan dan bernilai Islami.⁴

Beberapa ide yang bisa diterapkan adalah:

✔️ Kompetisi Ramadan, seperti siapa yang bisa menghafal surat pendek terbanyak atau membantu orang tua dengan cara terbaik.
✔️ Permainan peran Islami, misalnya bercerita menggunakan boneka tangan tentang kisah-kisah dalam Islam.
✔️ Membuat buku harian Ramadan, tempat anak-anak bisa menulis pengalaman mereka selama puasa.

Mengubah Ramadan menjadi momen yang penuh tantangan dan keseruan akan membuat anak lebih antusias.

4. Mengatasi Rasa Bosan dengan Aktivitas Kreatif

Ada saatnya anak-anak merasa bosan saat berpuasa, terutama menjelang waktu berbuka. Menurut artikel di persis.or.id, salah satu cara mengatasinya adalah dengan melibatkan anak dalam kegiatan yang menyenangkan.

Misalnya:
✔️ Mengajak anak bermain permainan edukatif yang tidak terlalu menguras energi.
✔️ Membaca buku cerita Islami bersama atau mendengarkan kisah Nabi sebelum tidur siang.
✔️ Mengajak anak membuat menu berbuka puasa, seperti menghias kurma atau menyiapkan minuman segar.

Dengan cara ini, waktu menunggu berbuka menjadi lebih bermanfaat dan tidak terasa lama.

5. Menjadikan Momen Berbuka sebagai Kenangan Indah

Seperti yang ditekankan Bunda Mardiah, berbuka puasa adalah momen spesial yang bisa meninggalkan kesan mendalam bagi anak-anak.

Untuk membuatnya lebih bermakna, orang tua bisa:
✔️ Menyiapkan makanan favorit anak saat berbuka, agar mereka semakin termotivasi berpuasa.
✔️ Mengajak anak ikut serta dalam memasak atau menyusun meja makan agar mereka merasa memiliki peran dalam keluarga.
✔️ Berbuka bersama keluarga secara rutin, bahkan jika salah satu orang tua sibuk, tetap bisa dilakukan secara virtual melalui video call.

Momen berbuka bukan hanya soal makan dan minum, tetapi juga kebersamaan yang akan mereka kenang hingga dewasa.

6. Mengajak Anak Tarawih Berjamaah

Melaksanakan tarawih bisa menjadi pengalaman menyenangkan bagi anak-anak jika dilakukan dengan cara yang tepat. Dalam artikelnya di persis.or.id, Bunda Mardiah menekankan pentingnya membawa anak ke masjid agar mereka terbiasa beribadah dalam suasana komunitas Muslim.

Namun, jika anak masih terlalu kecil atau belum terbiasa, tarawih berjamaah di rumah juga bisa menjadi alternatif yang menyenangkan.

Tips agar anak betah tarawih:
✔️ Buat suasana tarawih lebih menarik, misalnya dengan menjelaskan makna doa setelah salat.
✔️ Izinkan anak istirahat sebentar jika mereka mulai gelisah.
✔️ Gunakan mukena atau sarung yang nyaman agar mereka merasa lebih semangat.

Dengan pendekatan yang tepat, tarawih bisa menjadi momen bonding spiritual antara orang tua dan anak.

7. Menyambut Idul Fitri dengan Sukacita

Sebagai penutup, Bunda Mardiah menyarankan agar orang tua menjadikan Idul Fitri sebagai momen bahagia untuk anak-anak. Tidak harus dengan kemewahan, cukup dengan kebersamaan dan rasa syukur.

Beberapa cara sederhana untuk merayakan Idul Fitri bersama anak:
✔️ Mengenalkan makna Idul Fitri sebagai hari kemenangan setelah berpuasa.
✔️ Membelikan pakaian baru atau hadiah kecil untuk memberikan kebahagiaan.
✔️ Mengajarkan anak untuk berbagi dengan sesama, misalnya dengan memberikan sedekah atau membagikan makanan kepada yang membutuhkan.

Dengan cara ini, anak-anak akan memahami bahwa Ramadan dan Idul Fitri bukan hanya tentang puasa dan berbuka, tetapi juga tentang kebersamaan dan kepedulian.

Mengajarkan anak berpuasa bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan jika dilakukan dengan pendekatan yang tepat. Seperti yang dijelaskan dalam artikel "Ramadan Segera Tiba, Ketua PERSISTRI Kota Tangerang Bunda Mardiah Berikan Tips Nyaman Puasa untuk Anak"

Kunci utamanya adalah memberi pemahaman yang baik, memberikan contoh nyata, serta membuat aktivitas Ramadan lebih menarik.

Dengan strategi ini, bukan hanya anak-anak yang belajar menjalankan ibadah, tetapi juga orang tua yang semakin dekat dengan mereka dalam suasana penuh keberkahan.(*)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar