Launching Bus Donor Darah, Probolinggo sebagai Kota Siaga Kelompok Donor Darah
0 menit baca
Probolinggo, Ragamjatim.id - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Probolinggo menggelar Pencanangan Kota Probolinggo sebagai Kota Siaga Kelompok Donor Darah dan Launching Bus Donor Darah bertempat di depan Kantor Dinas Kesehatan, Alon-alon, Kota Probolinggo, Jumat (24/5/2025).
Pencanangan Kota Probolinggo sebagai Kota Siaga Donor Darah di resmikan Walikota dr. H. Aminuddin, Sp.OG (K) M. Kes dan di hadiri Forkompimda, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala OPD, Camat Se Kota Probolinggo. Turut menyaksikan Sekretaris PMI Provinsi Jawa Timur Dr. Edi Purwinarto, M.Si dan Kepala Markas Drs. Dwi Suyanto, MSi
Walikota Probolinggo dr. H. Aminudin, ditengah acara mengakui bahwa pencanangan Kota Probolinggo sebagai Kota Siaga Donor Darah dan peluncuran Bus Donor Darah yang di gelar PMI masuk dalam 100 hari program kerja Walikota dan wakil walikota.
"Saya sebagai walikota juga akif berdonor darah sejak mahasiswa meskipun pertamakali berdonor darah karena terpaksa. Tapi setelah donor darah, badan rasanya kok enak alhirnya menjadi ketagihan," Ungkap dr. Aminudin.
Apalagi, lanjut dia, profesi sebelumnya sebagai dokter tentu tahu betul bagaimana pentingnya darah. Sebagai operator operasi tidak bisa melakukan operasi apabila darahnya tidak siap. Inilah pentingnya penyiapan darah bagi kemanusiaan," tuturnya.
Di Kota Probolinggo ada 431 kelompok masyarakat telah bersepakat dan mendukung Kota Probolinggo sebagai Kota Donor Darah.
Dalam rangka mewujudkan Kota Probolinggo sebagai Kota Siaga Donor Darah, Walikota dr. Aminudin, mengajak kegiatan ini harus menjadi gerakan masyarakat untuk berdonor darah, menjamin ketersediaan darah yang aman, mendorong partisipasi aktif seluruh masyarakat, memperkuat pencitraan lintas sektoral dan mendukung penuh layananan donor darah melalui layanan mobil keliling.
Sementara itu, Sekretaris PMI Jawa Timur Edi Purwinarto mengatakan penyediaan darah tidak bisa ditunda-tunda dengan prinsip cepat dan aman. Balai Pengaawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah membuat standart kualitas darah dalam bentuk sertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Jawa Timur baru memiliki 4 UDD yang berstandart CPOB yakni Surabaya, Sidoarjo, Kota Malang dan Lumajang. Tengah berproses adalah Tulungagung.
Dalam produksi darah, kata Edi Purwinarto, Kementerian Kesehatan telah memberikan imbauan agar untuk sementara tidak menggunakan alat uji sering selama masih dilakukan evaluasi. Secara kebetulan PMI Kota Probolinggo masih menggunakan PT. Mindray Indonesia.
"Ia menyarankan PMI Kota Probolinggo untuk bekerjasama dengan UUD terdekat yang direkom oleh Kementerian Kesehatan," tegas mantan Asisten bidang Kesejahtwraan Pemprov Jawa Timur.
Menurut Edi, PMI Provinsi Jawa Timur menyambut baik Kota Probolinggo sebagai Kota Siaga kelompok donor darah. Relawan donor darah diperlukan dalam rangka menjamin penyediaan darah.
Meski begitu Edi Pur juga mengi gatkan agar UUD tidak terlena dengan produksi darah yang berlebihan sehingga terjadi sisa darah kadaluarsa. Apalagi pemusnahan darah kadaluarsa memerlukan biaya tinggi. "UDD PMI Kota Probolinggo termasuk 29 UDD yang teragriditasi dengan predikat Paripurna.
Ketua PMI Kota Probolinggo Mega Guntara, SE dalam laporannya menyampaikan terimakasih kepada Walikota dr. Aminudin,Sp.OG (K) M.Kes yang sudah hadir dan memberikan dukungan penuh terhadap semua kegiatan PMI Kota Probolinggo.
Kegiatan ini tetap mengacu pada undang undang 1/2018, AD/ART PMI dan program kerja pengurus PMI Kota Probolinggo. Disamping itu PMI telah menjalin kerjasama dengan kelompok masyarakat dalam mewujudkan Kota Probolinggo sebagai Kota Siaga Donor Darah. (*)