Update

Pertanda Kebangkitan Majapahit, Ekskavasi Candi Brahu Ungkap Jejak Awal Peradaban Medang

Upaya pelestarian sejarah kembali menggeliat di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Sejumlah arkeolog dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) XI Jawa Timur tengah melakukan ekskavasi intensif di sekitar situs Candi Brahu

Mojokerto, Ragamjatim.id
– Upaya pelestarian sejarah kembali menggeliat di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Sejumlah arkeolog dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) XI Jawa Timur tengah melakukan ekskavasi intensif di sekitar situs Candi Brahu - salah satu candi tertua yang diyakini menjadi saksi bisu kejayaan awal Kerajaan Medang, jauh sebelum era kemegahan Majapahit.

Kegiatan ekskavasi dipusatkan sekitar 50 meter di sisi selatan kompleks utama Candi Brahu, tepatnya di Dusun Bejijong, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan. Lokasi penggalian ini berada di lahan bekas kebun jati milik warga yang telah resmi dibebaskan oleh BPKW XI pada tahun 2024.

Temuan Menarik: Jejak Pagar Candi dan Pecahan Struktur Bata

Ekskavasi mengungkap sejumlah temuan awal berupa fragmen pagar keliling dari batu bata kuno, lapisan tanah berlapis arang, serta pecahan artefak keramik dan batu bata berukuran besar.

“Kami menduga ini adalah sisa dari pagar keliling atau semacam struktur penanda batas sakral kawasan candi pada masa Mpu Sindok. Pola susunan batanya khas Medang, berbeda dengan bata Majapahit,” ujar Dr. Rini Widyaningsih, arkeolog senior dari BPKW XI Jatim, kepada media, Jumat (10/5).

Struktur tersebut belum sepenuhnya tergali, namun indikasi keterhubungan antara situs utama Candi Brahu dan area ekskavasi baru ini sangat kuat. Peneliti berharap temuan ini dapat memperluas pemahaman mengenai tata ruang keagamaan Kerajaan Medang.

Data Visual Deskriptif (untuk Infografik)

PETA EKSPLORASI
  • Titik A: Lokasi utama Candi Brahu
  • Titik B (50 meter selatan): Titik ekskavasi baru, bekas kebun jati
  • Titik C: Lokasi temuan Prasasti Alasantan (berisi nama Waharu)
LINIMASA SEJARAH
  • 861 Saka / 939 Masehi – Candi Brahu dibangun pada masa Raja Mpu Sindok (Kerajaan Medang)
  • 977 Masehi – Petirtaan Jolotundo dibangun oleh Ratu Sri Isyana Tunggawijaya (putri Mpu Sindok)
  • 1293 Masehi – Berdirinya Kerajaan Majapahit
  • 2024 Masehi – Pembebasan lahan ekskavasi oleh BPKW XI
Menelusuri Akar Sebelum Majapahit

Penemuan ini memperkuat status Candi Brahu sebagai candi tertua di Mojokerto. Hal itu menjadikannya sebagai bukti penting dari peradaban Medang di tanah Jawa bagian timur - jauh sebelum dominasi Majapahit. Ini juga mengubah peta pemahaman arkeologis, bahwa Trowulan tak hanya pusat Majapahit, tetapi juga titik penting warisan Medang.

“Candi Brahu kemungkinan besar bukan sekadar tempat ritual biasa, melainkan bisa jadi pusat keagamaan elite kerajaan. Dari sini, kita bisa lihat kesinambungan antara Medang dan Majapahit,” ungkap Prof. Agus Suroyo, Guru Besar Arkeologi Universitas Airlangga.

Harapan Lanjutan

Kepala BPKW XI Jatim, Dewi Yuliarti, menegaskan bahwa hasil ekskavasi ini akan dijadikan dasar untuk pengembangan kawasan sejarah terpadu.

“Kami berharap hasil ekskavasi ini bisa jadi fondasi pengembangan Trowulan sebagai kawasan sejarah nasional. Tak hanya Majapahit, tetapi juga Medang yang selama ini kurang terekspos,” ujarnya.

Dengan hasil ekskavasi ini, benang merah antara peradaban Medang dan Majapahit mulai terlihat lebih utuh. Kebangkitan narasi sejarah lama pun seakan menjadi nyata - Majapahit, dalam semangat budaya dan warisan sejarahnya, bisa dikatakan “bangkit” kembali.(WS)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar