Ragamjatim.id

Ragamjatim.id

  • Home
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • RJ Radio
  • Indeks
  • e-Magazine
  • Pemerintahan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Sejarah
  • Kosakata
  • Puisi
  • Music
  • Film
  • Kultur
  • Wisata
  • Tips
  • Opini
  • Coretan
  • Rilis
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kuliner
  • UMKM

Dari Tambak ke Meja Makan: Rantai Pasok Ikan Nila di Indonesia

Oleh Redaksi
Jumat, Juni 27, 2025
Ikan nila bukan hanya cerita di kolam, tapi kisah panjang dari petak tambak hingga ke piring makan kita. Di balik kelezatannya, ada rantai pasok yang kompleks, menyambungkan peluh petambak, tantangan logistik, dan peran pelaku usaha kecil di tengah derasnya arus permintaan.

RagamJatim.id
– Ikan nila bukan hanya cerita di kolam, tapi kisah panjang dari petak tambak hingga ke piring makan kita. Di balik kelezatannya, ada rantai pasok yang kompleks, menyambungkan peluh petambak, tantangan logistik, dan peran pelaku usaha kecil di tengah derasnya arus permintaan.

Peta Produksi Ikan Nila di Indonesia

Indonesia adalah negeri air, dan di balik limpahan perairannya, ikan nila tumbuh subur dari barat hingga timur. Jawa Timur menjadi salah satu lumbung utama budidaya ikan nila, dengan daerah seperti Tulungagung, Lamongan, dan Blitar sebagai penghasil utama. Tambak-tambak air tawar di wilayah ini nyaris tak pernah sepi panen.

Di Sumatera, daerah seperti Sumatera Barat, Jambi, dan Lampung memperlihatkan geliat serupa. Sementara itu, Sulawesi Selatan (terutama di Kabupaten Wajo dan Soppeng) juga berkembang pesat dalam budidaya nila berkat kondisi air yang stabil dan dukungan kelembagaan lokal.

Namun, tidak semua daerah memiliki infrastruktur pasca-panen yang memadai. Di sinilah mulai terlihat celah dalam rantai pasok: ikan yang segar dari tambak bisa menurun kualitasnya hanya karena perjalanan distribusi yang tak terjaga.

Tantangan Distribusi dan Logistik Ikan Segar

Tantangan terbesar dalam rantai pasok ikan nila terletak pada sistem distribusi dan logistik yang masih belum merata. Banyak daerah produksi masih bergantung pada pengepul atau tengkulak yang mendikte harga dan kualitas.

Minimnya cold storage, kendaraan berpendingin, dan fasilitas pengepakan modern menyebabkan penurunan mutu ikan saat sampai di pasar kota. Tak jarang, nila dari tambak pedesaan harus menempuh waktu 12–18 jam dengan kondisi tanpa pendingin optimal. Akibatnya, petani rugi, konsumen kecewa.

Perlu intervensi serius, baik dari pemerintah daerah maupun swasta, untuk menciptakan jalur distribusi yang efisien dan adil. Kolaborasi antara petambak, pengusaha logistik, dan pasar menjadi hal yang mendesak.

Peran UMKM dan Koperasi Perikanan

Di tengah tantangan tersebut, muncul secercah cahaya dari pelaku UMKM dan koperasi perikanan. Mereka menjadi aktor kunci yang menjembatani antara tambak dan pasar. Di beberapa desa di Jawa Timur, koperasi petambak bahkan telah mengelola sistem pembelian langsung dari kolam, pengepakan dengan es, hingga pengiriman ke supermarket dan restoran.

UMKM juga mulai masuk dalam pengolahan pasca-panen: membuat fillet, ikan beku, hingga olahan siap saji. Produk seperti nila asap dan abon nila kini dipasarkan ke berbagai kota bahkan lintas pulau, mengangkat nilai tambah yang signifikan bagi petambak.

Dengan pelatihan manajemen, akses ke teknologi pengemasan, serta dukungan akses ke pasar daring, UMKM dan koperasi memiliki potensi menjadi tulang punggung rantai pasok ikan nila nasional.

Penutup:

Dari tambak-tambak sederhana hingga dapur restoran ternama, ikan nila menempuh perjalanan panjang yang tak selalu mudah. Tapi di setiap mata rantai itu, ada harapan: harapan untuk pangan yang adil, sejahtera, dan berkelanjutan. Rantai pasok ikan nila bukan hanya soal logistik, tapi soal bagaimana kita menjaga kehidupan dari hulu hingga hilir.
Tags:
  • Ekonomi
  • Kuliner
  • UMKM
Bagikan:
Baca juga
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terkait
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Tampilkan Semua
Posting Komentar
Batal
Tag Popular
  • Flash News
  • Jawa Timur
  • Kultur
  • Opini
  • Pemerintahan
  • Sejarah
  • Seni Budaya
  • Tips
Most popular
  • Golkar Jatim Tutup Rangkaian HUT ke-61 dengan Doa Bersama, Ali Mufti: Golkar Terus Bergerak Bersama Rakyat

    Sabtu, Desember 06, 2025
    Golkar Jatim Tutup Rangkaian HUT ke-61 dengan Doa Bersama, Ali Mufti: Golkar Terus Bergerak Bersama Rakyat
  • Jenis Kelabang di Indonesia yang Berbahaya

    Kamis, Mei 01, 2025
    Jenis Kelabang di Indonesia yang Berbahaya
  • 10 Senjata Tradisional Jawa Timur, Kenali Filosofinya

    Selasa, Mei 07, 2024
    10 Senjata Tradisional Jawa Timur, Kenali Filosofinya
  • 15 Motif Batik Jawa Timur, Kenali ciri dan Filosofinya

    Rabu, Mei 15, 2024
    15 Motif Batik Jawa Timur, Kenali ciri dan Filosofinya
  • Wayangan HUT ke 61 Golkar Dihadiri Ribuan Masyarakat, Ali Mufthi Terkesima dan Haru

    Minggu, November 30, 2025
    Wayangan HUT ke 61 Golkar Dihadiri Ribuan Masyarakat,  Ali Mufthi Terkesima dan Haru
  • 10 Komunitas Anak Muda Kreatif di Surabaya, Beserta Kegiatan dan Tujuannya

    Jumat, Juli 25, 2025
    10 Komunitas Anak Muda Kreatif di Surabaya, Beserta Kegiatan dan Tujuannya
  • Apa yang Harus Dilakukan Jika Digigit Kelabang

    Kamis, Mei 01, 2025
    Apa yang Harus Dilakukan Jika Digigit Kelabang
Ragamjatim.id
Copyright © 2025 Ragamjatim.id All rights reserved.
Live