9 Kerupuk Populer di Indonesia, Mana yang kamu suka?
Selain sambal, kerupuk menjadi salah satu pelengkap makan yang hampir tidak pernah lepas dari masyarakat Indonesia. Memiliki tekstur renyah dan rasa gurih, sangat masuk akal jika kerupuk dijadikan sebagai “teman makan” atau pelengkap berbagai hidangan. Berbicara tentang kerupuk, tahukah Sobat jika ternyata ada banyak ragam kerupuk yang populer di Indonesia?
Setiap daerah di Indonesia memiliki ragam kerupuk yang menarik untuk dicicipi. Uniknya lagi, setiap jenis kerupuk memiliki karakteristik tersendiri. Tak hanya renyah, kerupuk-kerupuk khas Indonesia juga memiliki cita rasa yang berbeda-beda. Itu mengapa, ada beberapa jenis kerupuk yang hanya cocok dijadikan “pasangan” untuk beberapa hidangan tertentu.
Lebih lengkapnya, berikut 9 jenis kerupuk yang populer di Indonesia:
Kerupuk blek menjadi teman makan favorit orang Indonesia (Shutterstock/Pewee99) |
Kerupuk blek
Saat membaca namanya, tentu Sobat masih sangat asing dan bertanya-tanya, bukan? Siapa sangka, nyatanya kerupuk blek merupakan jenis kerupuk yang selama ini kita kenal dengan nama “kerupuk putih mawar” atau “kerupuk uyel”, alias kerupuk yang sering dijadikan perlombaan pada saat momen 17 Agustusan. Alasan dinamakan kerupuk blek karena kerupuk ini disimpan dalam wadah kaleng seng yang disebut sebagai blek.
Kerupuk udang
Sesuai dengan namanya, tentu saja kerupuk udang menggunakan udang kecil yang ditumbuk halus sebagai bahan utama. Kerupuk tradisional yang berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur ini identik dengan ukurannya yang lebar, tipis, dan berwarna agak merah muda. Berkat rasa dan aroma khas udang yang cukup kuat, kerupuk udang cocok dinikmati bersama berbagai macam makanan khas Indonesia, seperti rawon, nasi goreng, maupun lontong opor.
Kerupuk melarat
Mendengar namanya saja sudah cukup unik. Ternyata, kata “melarat” pada jenis kerupuk ini diambil dari bahasa Jawa yang berarti miskin. Hal ini disebabkan karena kerupuk ini tidak digoreng dengan minyak, melainkan disangrai menggunakan pasir panas. Penggunaan pasir ini dilatarbelakangi karena harga minyak goreng yang mahal.
Sobat tidak perlu khawatir, karena jenis pasir yang digunakan untuk menyangrai kerupuk tergiling aman dan bersih. Rasanya pun tetap gurih dan nikmat, sehingga cocok dijadikan teman makan nasi maupun camilan.
Kerupuk gendar
Berikutnya kerupuk gendar, yakni kerupuk asli Indonesia yang banyak ditemukan di Jawa Tengah. Berbeda dengan jenis kerupuk sebelumnya, kerupuk gendar terbuat dari adonan nasi dengan tambahan bumbu rempah. Umumnya, jenis kerupuk ini banyak ditemukan di kawasan Jawa Tengah, dan sering juga disebut kerupuk karak. Berkat teksturnya yang renyah dan gurih, sebagian masyarakat kerap menjadikan kerupuk gendar sebagai camilan saat santai.
Kerupuk mie
Walaupun ada kata ”mie” pada namanya, namun jenis kerupuk ini tidak terbuat dari olahan mie secara langsung. Penamaan kerupuk mie diberikan karena memiliki bentuk keriting dan berwarna kuning layaknya mi telur. Biasanya, kerupuk mie dijadikan sebagai pelengkap asinan bogor dan asinan betawi. Pernah mencobanya?
Kerupuk kulit
Sesuai namanya, kerupuk kulit atau populer dikenal dengan nama “kerupuk rambak” merupakan jenis kerupuk yang terbuat dari kulit sapi maupun kerbau. Daya tarik kerupuk kulit ada pada ukurannya yang besar dan mengembang seperti bantal. Uniknya, kerupuk kulit memiliki lapisan yang tipis, tekstur renyah, dan lumer di mulut ketika dimakan. Selain disantap langsung, kerupuk kulit kerap diolah menjadi berbagai macam makanan Indonesia, salah satunya krecek khas Yogyakarta.
Kerupuk kemplang
Jenis kerupuk Indonesia yang tidak kalah populer adalah kerupuk kemplang. Kerupuk yang berasal dari Palembang, Sumatra Selatan ini terbuat dari perpaduan tepung tapioka dan ikan tenggiri. Itu mengapa, kerupuk kemplang identik dengan aroma ikan yang menggugah selera. Biasanya kerupuk amplang disantap sebagai pendamping pempek, atau camilan dengan dicocol ke dalam sambal terasi khas Bangka.
Kerupuk amplang
Selanjutnya kerupuk amplang, yakni jenis kerupuk yang banyak ditemukan di Samarinda, Kalimantan Timur. Karena sama-sama terbuat dari ikan tenggiri, banyak yang mengira antara kerupuk amplang dan kerupuk kemplang adalah dua jenis kerupuk yang sama. Padahal, keduanya sangat berbeda. Satu perbedaan yang paling mudah dikenali adalah tekstur kerupuk amplang lebih padat dibandingkan kerupuk kemplang, selain itu kerupuk amplang punya bentuk bulat kecil dan berwarna cokelat muda.
Emping
Kalau membahas jenis kerupuk Indonesia, jangan lupa memasukkan emping ke dalam daftar. Pasalnya, jenis kerupuk tradisional yang identik dengan rasa gurih dan agak pahit ini hampir tidak pernah absen menjadi pelengkap soto betawi, bubur ayam, rawon, maupun nasi goreng. Berbeda dengan jenis kerupuk lain, emping menggunakan biji melinjo sebagai bahan utama. Proses pembuatannya dimulai dengan memipihkan melinjo kemudian digoreng. Setelah matang, emping akan menghasilkan tekstur padat dan renyah yang pastinya bikin ketagihan.
Dari beberapa jenis kerupuk di atas, Sobat paling suka kerupuk yang mana, nih?
@Ragam Jatim