Panduan Menghitung Biaya Modal Budidaya Ikan Air Tawar di Jawa Timur
0 menit baca
Ragamjatim.id - Berikut panduan kasar untuk menghitung biaya awal budidaya ikan air tawar, seperti lele atau nila.
Estimasi Biaya Budidaya Lele Bioflok (Kolam 3m x 3m, Tebar 1.000 ekor)
Komponen | Estimasi Biaya |
---|---|
Pembuatan Kolam Terpal + Aerator | Rp 3.500.000 |
Benih Lele (Rp 250/ekor) | Rp 250.000 |
Pakan (sekitar 250 kg @ Rp 10.000) | Rp 2.500.000 |
Probiotik + Vitamin + EM4 | Rp 500.000 |
Listrik dan Operasional 3 bulan | Rp 300.000 |
Total Biaya Awal | Rp 7.050.000 |
Estimasi Pendapatan:
- Panen: ±800 ekor lele siap konsumsi (@200–250 gram)
- Harga jual rata-rata: Rp 20.000/kg
- Estimasi pendapatan: Rp 12.000.000 (sekitar 600 kg ikan)
- Potensi laba bersih: Rp 4–5 juta per siklus 3 bulan.
"Analisis usaha budidaya lele bioflok menunjukkan tingkat pengembalian modal (ROI) bisa mencapai lebih dari 70% dalam satu kali panen." (Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar, 2024)
Kesimpulan Akhir
Dengan pilihan komoditas yang strategis (lele, nila, bandeng, koi), penerapan teknologi modern seperti bioflok, serta memperluas jaringan pemasaran lokal dan ekspor.
Jawa Timur berpotensi menjadi pilar utama budidaya ikan nasional. Pelaku usaha perikanan yang inovatif akan mendapatkan peluang besar di era ekonomi biru ini.(*)