Awal Mula Berdirinya Kerajaan Medang Kamulan, Penerus Tahta Mataram Kuno
0 menit baca
RagamJatim.id – Sejarah panjang Nusantara menyimpan kisah menarik mengenai kelanjutan dinasti kerajaan-kerajaan besar di masa lalu. Salah satu yang mencuri perhatian para sejarawan adalah kemunculan Kerajaan Medang Kamulan yang diyakini sebagai penerus tahta Mataram Kuno. Bagaimana kisah awal mula berdirinya kerajaan ini?
![]() |
Ilustrasi Kerajaan Medang Kamulan |
Dari Mataram Kuno Menuju Medang Kamulan
Kerajaan Medang Kamulan merupakan salah satu kerajaan kuno di Jawa yang diyakini muncul setelah runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno. Menurut sejumlah catatan sejarah, Mataram Kuno mengalami kemunduran sekitar abad ke-10 M akibat berbagai faktor, seperti letusan Gunung Merapi, tekanan politik, serta konflik internal.
Raja terakhir dari Wangsa Sanjaya, yaitu Mpu Sindok, menjadi tokoh penting dalam peralihan kekuasaan ini. Pada sekitar tahun 929 M, ia memindahkan pusat pemerintahan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, tepatnya di wilayah Tamwlang dan Watugaluh (sekarang diperkirakan berada di daerah Jombang dan sekitarnya). Inilah cikal bakal berdirinya Kerajaan Medang Kamulan di Jawa Timur.
Mpu Sindok dan Fondasi Kerajaan Baru
Mpu Sindok mendirikan dinasti baru yang dikenal sebagai Wangsa Isyana. Ia tidak hanya memindahkan pusat pemerintahan, tetapi juga membangun kembali stabilitas kerajaan pasca-keruntuhan Mataram Kuno. Langkah ini dianggap sebagai bentuk kesinambungan dari dinasti Mataram dalam bentuk yang lebih adaptif terhadap kondisi geografis dan politik baru di Jawa Timur.
Kerajaan Medang Kamulan di bawah Mpu Sindok mulai menata struktur pemerintahan, memperkuat keagamaan (khususnya ajaran Hindu-Siwa), serta menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan di luar Jawa.
Nama "Medang Kamulan" dalam Sumber-Sumber Kuno
Nama "Medang Kamulan" tercatat dalam berbagai sumber kuno, termasuk dalam kitab Serat Centhini dan naskah Jawa lainnya. "Kamulan" sendiri berasal dari kata "mula", yang berarti awal atau asal-usul. Ini memperkuat anggapan bahwa Medang Kamulan merupakan akar dari peradaban kerajaan-kerajaan besar di Jawa Timur selanjutnya, termasuk Kediri dan Singhasari.
Beberapa prasasti seperti Prasasti Anjuk Ladang (937 M) dan Prasasti Pucangan (1041 M) turut memberikan informasi mengenai kesinambungan pemerintahan sejak era Mpu Sindok hingga masa Raja Airlangga, yang kelak membagi wilayah kekuasaannya menjadi dua: Kediri dan Janggala.
Jejak Arkeologis dan Warisan Budaya
Jejak-jejak arkeologis peninggalan Kerajaan Medang Kamulan banyak ditemukan di wilayah Jawa Timur bagian tengah dan barat. Candi-candi seperti Candi Belahan, Candi Jawi, dan situs di sekitar Jombang serta Kediri diyakini berkaitan erat dengan masa kejayaan Medang Kamulan.
Selain itu, warisan budaya berupa tradisi lisan, aksara, serta struktur pemerintahan lokal yang bercorak Hindu-Jawa juga menjadi penanda keberlanjutan peradaban dari Mataram ke Medang.
Kesimpulan: Medang Kamulan, Titik Balik Sejarah Jawa Timur
Berdirinya Kerajaan Medang Kamulan menandai babak baru sejarah Jawa Timur. Sebagai penerus tahta Mataram Kuno, kerajaan ini tidak hanya menjadi pelestari nilai-nilai budaya dan spiritualitas masa lampau, tetapi juga menjadi fondasi penting bagi lahirnya kerajaan-kerajaan besar yang mengukir kejayaan Nusantara di masa selanjutnya.
Dengan pemindahan pusat kekuasaan oleh Mpu Sindok, Medang Kamulan menjadi simpul sejarah yang menghubungkan antara peradaban Jawa Tengah dan transformasinya di Tanah Jawa bagian timur.(WS)
Kerajaan Medang Kamulan merupakan salah satu kerajaan kuno di Jawa yang diyakini muncul setelah runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno. Menurut sejumlah catatan sejarah, Mataram Kuno mengalami kemunduran sekitar abad ke-10 M akibat berbagai faktor, seperti letusan Gunung Merapi, tekanan politik, serta konflik internal.
Raja terakhir dari Wangsa Sanjaya, yaitu Mpu Sindok, menjadi tokoh penting dalam peralihan kekuasaan ini. Pada sekitar tahun 929 M, ia memindahkan pusat pemerintahan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, tepatnya di wilayah Tamwlang dan Watugaluh (sekarang diperkirakan berada di daerah Jombang dan sekitarnya). Inilah cikal bakal berdirinya Kerajaan Medang Kamulan di Jawa Timur.
Mpu Sindok dan Fondasi Kerajaan Baru
Mpu Sindok mendirikan dinasti baru yang dikenal sebagai Wangsa Isyana. Ia tidak hanya memindahkan pusat pemerintahan, tetapi juga membangun kembali stabilitas kerajaan pasca-keruntuhan Mataram Kuno. Langkah ini dianggap sebagai bentuk kesinambungan dari dinasti Mataram dalam bentuk yang lebih adaptif terhadap kondisi geografis dan politik baru di Jawa Timur.
Kerajaan Medang Kamulan di bawah Mpu Sindok mulai menata struktur pemerintahan, memperkuat keagamaan (khususnya ajaran Hindu-Siwa), serta menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan di luar Jawa.
Nama "Medang Kamulan" dalam Sumber-Sumber Kuno
Nama "Medang Kamulan" tercatat dalam berbagai sumber kuno, termasuk dalam kitab Serat Centhini dan naskah Jawa lainnya. "Kamulan" sendiri berasal dari kata "mula", yang berarti awal atau asal-usul. Ini memperkuat anggapan bahwa Medang Kamulan merupakan akar dari peradaban kerajaan-kerajaan besar di Jawa Timur selanjutnya, termasuk Kediri dan Singhasari.
Beberapa prasasti seperti Prasasti Anjuk Ladang (937 M) dan Prasasti Pucangan (1041 M) turut memberikan informasi mengenai kesinambungan pemerintahan sejak era Mpu Sindok hingga masa Raja Airlangga, yang kelak membagi wilayah kekuasaannya menjadi dua: Kediri dan Janggala.
Jejak Arkeologis dan Warisan Budaya
Jejak-jejak arkeologis peninggalan Kerajaan Medang Kamulan banyak ditemukan di wilayah Jawa Timur bagian tengah dan barat. Candi-candi seperti Candi Belahan, Candi Jawi, dan situs di sekitar Jombang serta Kediri diyakini berkaitan erat dengan masa kejayaan Medang Kamulan.
Selain itu, warisan budaya berupa tradisi lisan, aksara, serta struktur pemerintahan lokal yang bercorak Hindu-Jawa juga menjadi penanda keberlanjutan peradaban dari Mataram ke Medang.
Kesimpulan: Medang Kamulan, Titik Balik Sejarah Jawa Timur
Berdirinya Kerajaan Medang Kamulan menandai babak baru sejarah Jawa Timur. Sebagai penerus tahta Mataram Kuno, kerajaan ini tidak hanya menjadi pelestari nilai-nilai budaya dan spiritualitas masa lampau, tetapi juga menjadi fondasi penting bagi lahirnya kerajaan-kerajaan besar yang mengukir kejayaan Nusantara di masa selanjutnya.
Dengan pemindahan pusat kekuasaan oleh Mpu Sindok, Medang Kamulan menjadi simpul sejarah yang menghubungkan antara peradaban Jawa Tengah dan transformasinya di Tanah Jawa bagian timur.(WS)