Kadis Perpustakaan Kabupaten Mojokerto Bedah Buku Jejak Semar di Karang Kletak
0 menit baca
Mojokerto, Ragamjatim.id - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperka) Kabupaten Mojokerto menggelar bedah buku Jejak Semar di Karang Kletak di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto, Selasa (20/5/2025.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto, Noerhono, S.Sos., MM., menjelaskan, kegiatan bedah buku ini bukan sekadar membedah isi karya tulis, namun ingin membuka wawasan kita tentang kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam sosok tokoh Semar.
“Bedah buku ini juga membuka wawasan kita tentang kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam sosok Semar. Buku ‘Jejak Semar di Karang Kletak’ menjadi jembatan antara literasi, sejarah, dan identitas kultural yang patut kita lestarikan bersama,” terang Noerhono.
Menurut Nurhono, saat team membedah buku, tentu hal itu bisa memberikan inspirasi karena buku dapat menjadi sumber inspirasi untuk ide, kreativitas, atau solusi masalah.
“Kegiatan Bedah buku Jejak Semar ini, kita bisa memahami struktur dan organisasi buku. Membedah buku dapat membantu memahami bagaimana buku disusun dan diorganisir. Dengan membedah buku, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang buku dan meningkatkan keterampilan analisis dan kritis,” pungkas Kadis Perpus dan Kearsipan Kab. Mojokerto.
Dikonfirmasi secara terpisah, Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan yang menggali budaya kearifan lokal dengan Bedah buku Jejak Semar di Karang Kletak-Kab. Mojokerto.
Menurut Gus Barra, panggilan akrabnya Bupati Mojokerto, bahwa tokoh Semar, yang merupakan salah satu tokoh utama dalam pewayangan Jawa, dikenal karena karakternya yang jenaka, bijaksana, dan menjadi simbol kebijaksanaan serta pengasuhan.
Tokoh ini sering digambarkan sebagai sosok yang selalu tersenyum namun bermata sembab, yang melambangkan suka dan duka dalam kehidupan.
Diuraikan bahwa tokoh Semar juga dikenal sebagai penuntun makna kehidupan dan pemimpin bagi tokoh-tokoh pewayangan lainnya. Semar dikenal sebagai tokoh yang jenaka, bijaksana, dan menjadi contoh teladan bagi masyarakat, terutama generasi muda.
Adapupun bentuk fisik Semar, khususnya tubuhnya yang bulat, melambangkan bumi, tempat tinggal umat manusia dan makhluk lainnya. Mata Semar yang sembab melambangkan suka dan duka dalam kehidupan.
Tokoh Semar sendiri berperan sebagai pengasuh dan penasihat para kesatria dalam kisah-kisah Mahabharata dan Ramayana. Ia juga menjadi tokoh sentral dalam pewayangan dan pemimpin bagi ketiga tokoh pewayangan lainnya.
Gus Barra berharap hasil dari bedah buku jejak Semar di Mojokerto ini bisa disosialisasikan kepada masyarakat dan perlu digali lebih dalam lagi agar jejak tokoh semar di di Karang Kletak Mojokerto tersebut bisa dikemas menjadi obyek wisata budaya yang bisa memikat banyak pengunjung dan tentunya berimbas meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. (*)