Gunung Merapi: Penjaga Tanah Jawa dengan Misteri Pasar Bubrah
Ragamjatim.id – Gunung Merapi adalah salah satu ikon alam dan budaya yang paling disegani di Indonesia. Letaknya berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, dengan ketinggian sekitar 2.930 meter di atas permukaan laut. Selain dikenal sebagai gunung api paling aktif di Indonesia, Merapi juga menyimpan kisah-kisah mistis yang sudah turun-temurun diyakini oleh masyarakat Jawa.
Salah satu cerita paling populer adalah tentang Pasar Bubrah, sebuah area di jalur pendakian menuju puncak yang disebut-sebut sebagai pasar gaib. Konon, di tempat ini, dunia nyata dan dunia tak kasat mata saling bersinggungan.
Artikel ini juga menjadi bagian lanjutan dari pembahasan kami di 7 Gunung Paling Angker di Pulau Jawa, di mana Merapi menempati posisi istimewa sebagai gunung dengan aura mistis yang sangat kuat.
Gunung Merapi dalam Sejarah dan Kepercayaan Masyarakat
Sejak dahulu, Merapi bukan hanya gunung, melainkan simbol kekuatan alam yang mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitarnya. Letusan besar Merapi tercatat sudah terjadi berkali-kali, bahkan sejak abad ke-18. Namun, yang membuat Merapi unik adalah cara masyarakat Jawa memandangnya sebagai “penjaga” sekaligus bagian dari kosmologi Jawa.
Dalam pandangan tradisional, Merapi adalah salah satu poros penting yang menghubungkan Keraton Yogyakarta, Laut Selatan, dan pusat bumi. Poros ini diyakini menciptakan keseimbangan alam dan spiritual. Oleh karena itu, meski letusannya menakutkan, Merapi tetap dihormati, bahkan dianggap sebagai rumah bagi penguasa ghaib.
Legenda Pasar Bubrah
Dalam pandangan tradisional, Merapi adalah salah satu poros penting yang menghubungkan Keraton Yogyakarta, Laut Selatan, dan pusat bumi. Poros ini diyakini menciptakan keseimbangan alam dan spiritual. Oleh karena itu, meski letusannya menakutkan, Merapi tetap dihormati, bahkan dianggap sebagai rumah bagi penguasa ghaib.
Legenda Pasar Bubrah
Pasar Bubrah secara fisik adalah area datar di jalur pendakian menuju puncak Merapi, berada di ketinggian lebih dari 2.600 meter. Lokasinya tandus, dipenuhi batuan vulkanik hasil letusan besar, sehingga tampak kontras dengan jalur hutan di bawahnya.
Namun, bagi sebagian orang, Pasar Bubrah bukan sekadar bentang alam. Masyarakat percaya bahwa di tempat ini terdapat pasar gaib yang hanya dapat “dilihat” oleh mereka yang memiliki indera batin terbuka. Pendaki yang beruntung atau justru kurang beruntung disebut bisa menyaksikan suasana pasar dengan pedagang, pembeli, hingga alunan gamelan yang samar-samar terdengar.
Konon, jika seseorang mendengar suara pasar namun mencoba mencari sumbernya, ia akan tersesat atau bahkan mengalami pingsan. Karena itulah, para pendaki senior sering berpesan untuk tidak menanggapi suara atau bayangan aneh di Pasar Bubrah.
Cerita Mistis yang Menyertai
Namun, bagi sebagian orang, Pasar Bubrah bukan sekadar bentang alam. Masyarakat percaya bahwa di tempat ini terdapat pasar gaib yang hanya dapat “dilihat” oleh mereka yang memiliki indera batin terbuka. Pendaki yang beruntung atau justru kurang beruntung disebut bisa menyaksikan suasana pasar dengan pedagang, pembeli, hingga alunan gamelan yang samar-samar terdengar.
Konon, jika seseorang mendengar suara pasar namun mencoba mencari sumbernya, ia akan tersesat atau bahkan mengalami pingsan. Karena itulah, para pendaki senior sering berpesan untuk tidak menanggapi suara atau bayangan aneh di Pasar Bubrah.
Cerita Mistis yang Menyertai
Banyak kisah dari pendaki yang mengaku mengalami hal-hal di luar nalar di Pasar Bubrah. Beberapa di antaranya meliputi:
Ritual dan Hubungan Spiritual
- Suara Keramaian Malam Hari – Pendaki mendengar riuh rendah seperti pasar tradisional, lengkap dengan tawar-menawar, tetapi saat dilihat sekeliling, hanya ada batu dan kabut.
- Sosok Penjual Misterius – Ada cerita tentang pendaki yang ditawari makanan oleh sosok tak dikenal. Setelah menerima dan memakannya, ia mengalami sakit misterius hingga harus turun.
- Langkah Tak Terlihat – Beberapa pendaki mengaku mendengar langkah kaki mengikuti mereka, padahal jarak pandang terbuka dan tidak ada orang di belakang.
Ritual dan Hubungan Spiritual
Gunung Merapi memiliki hubungan erat dengan tradisi dan ritual masyarakat Jawa, salah satunya adalah Labuhan Merapi. Ritual ini dilakukan oleh Keraton Yogyakarta setiap tahun sebagai bentuk penghormatan kepada penguasa gaib Merapi.
Prosesi labuhan melibatkan pembawaan sesaji seperti kain, hasil bumi, dan benda-benda simbolis ke lokasi yang dianggap sakral di lereng Merapi. Masyarakat percaya ritual ini menjaga keseimbangan alam dan meredam amarah sang gunung.
Selain labuhan, banyak spiritualis yang datang ke Merapi untuk melakukan tirakat atau meditasi, khususnya di area-area yang diyakini memiliki energi kuat, termasuk Pasar Bubrah.
Pesona Alam Merapi
Prosesi labuhan melibatkan pembawaan sesaji seperti kain, hasil bumi, dan benda-benda simbolis ke lokasi yang dianggap sakral di lereng Merapi. Masyarakat percaya ritual ini menjaga keseimbangan alam dan meredam amarah sang gunung.
Selain labuhan, banyak spiritualis yang datang ke Merapi untuk melakukan tirakat atau meditasi, khususnya di area-area yang diyakini memiliki energi kuat, termasuk Pasar Bubrah.
Pesona Alam Merapi
Terlepas dari kisah mistisnya, Merapi menawarkan keindahan alam yang luar biasa. Dari puncaknya, pendaki dapat melihat panorama pegunungan lain seperti Sindoro, Sumbing, Merbabu, bahkan Samudera Hindia di kejauhan. Saat fajar, sinar matahari yang menembus kabut tipis menciptakan suasana magis yang tak terlupakan.
Namun, untuk mencapainya, pendaki harus melewati jalur terjal, berbatu, dan berpasir. Perubahan cuaca yang cepat menjadi tantangan tersendiri, sehingga persiapan fisik dan mental menjadi hal wajib.
Tips Mendaki Merapi dan Melewati Pasar Bubrah
Namun, untuk mencapainya, pendaki harus melewati jalur terjal, berbatu, dan berpasir. Perubahan cuaca yang cepat menjadi tantangan tersendiri, sehingga persiapan fisik dan mental menjadi hal wajib.
Tips Mendaki Merapi dan Melewati Pasar Bubrah
Bagi yang ingin mencoba mendaki Merapi, khususnya melewati Pasar Bubrah, berikut beberapa tips penting:
- Gunakan Jalur Resmi – Jalur Selo di Boyolali adalah rute populer dan aman.
- Jaga Sikap dan Ucapan – Hindari berbicara kasar, sombong, atau tertawa berlebihan di area yang diyakini sakral.
- Jangan Mengambil Benda Asing – Batu atau tumbuhan di Pasar Bubrah sebaiknya tidak dibawa pulang.
- Bawa Perlengkapan Lengkap – Cuaca di atas bisa sangat dingin, bahkan di musim kemarau.
- Hormati Kepercayaan Lokal – Meski tidak semua orang mempercayai kisah mistis, menghormati adat setempat adalah hal penting.
Cerita dan informasi tentang Merapi kerap menjadi bahan siaran di radio lokal, termasuk RJ Radio – RagamJatim.id. Melalui gelombang udara, pendengar berbagi pengalaman mistis, kabar kondisi jalur pendakian, hingga cerita sejarah yang memperkaya wawasan.
Program seperti ini membuat kisah Merapi tetap hidup di tengah masyarakat, bahkan di era digital sekalipun.
Mengapa Merapi Disebut Penjaga Tanah Jawa?
Program seperti ini membuat kisah Merapi tetap hidup di tengah masyarakat, bahkan di era digital sekalipun.
Mengapa Merapi Disebut Penjaga Tanah Jawa?
Julukan “Penjaga Tanah Jawa” bukan tanpa alasan. Dalam tradisi Jawa, Merapi dianggap sebagai salah satu penyangga spiritual yang melindungi wilayah sekitarnya. Letusannya, meski destruktif, sering kali diartikan sebagai proses alam untuk memperbarui kesuburan tanah.
Kepercayaan ini membuat Merapi tidak hanya menjadi objek wisata alam atau penelitian geologi, tetapi juga bagian penting dari identitas budaya Jawa.
Kesimpulan
Kepercayaan ini membuat Merapi tidak hanya menjadi objek wisata alam atau penelitian geologi, tetapi juga bagian penting dari identitas budaya Jawa.
Kesimpulan
Gunung Merapi adalah perpaduan antara kekuatan alam, pesona keindahan, dan misteri yang membangkitkan rasa hormat. Pasar Bubrah menjadi salah satu simbol bagaimana alam dan dunia tak kasat mata dipercaya dapat bersinggungan di titik tertentu.
Bagi pendaki, Merapi menawarkan tantangan fisik dan mental, sekaligus pengalaman spiritual yang mungkin tak terlupakan. Bagi masyarakat Jawa, Merapi adalah penjaga, guru, sekaligus pengingat akan hubungan erat manusia dengan alam semesta.
Bagi pendaki, Merapi menawarkan tantangan fisik dan mental, sekaligus pengalaman spiritual yang mungkin tak terlupakan. Bagi masyarakat Jawa, Merapi adalah penjaga, guru, sekaligus pengingat akan hubungan erat manusia dengan alam semesta.