Update

Batik Jawa Abad 12 "Tekstil Spektakuler dari Jawa"

Natasha Reichle seorang kurator Asian Art Museum, San Francisco, California dalam Batik: Spectacular Textiles of Java, USA, 2 November 2012, menjelaskan referensi batik Indonesia secara tekstual dari abad ke-12 hingga 14 menggambarkan warna dan kain bermotif.

Ragamjatim.id
- Natasha Reichle seorang kurator Asian Art Museum, San Francisco, California dalam Batik: Spectacular Textiles of Java, USA, 2 November 2012, menjelaskan referensi batik Indonesia secara tekstual dari abad ke-12 hingga 14 menggambarkan warna dan kain bermotif.

Menurut Adiatmono, perihal abad 12 di Indonesia itu, belum sampai tahap meyakinkan, jika tekniknya memakai malam untuk memproduksinya. Satu teori menunjukkan bahwa latihan menggambar tangan, tekstil batik dicelup alami, seperti itu masih dibuat hari ini, dikembangkan selama awal abad ke 17 di pengadilan Jawa Tengah.

Dari situlah tradisi menyebar ke pantai utara, di mana Eropa, Indo-Eropa, Cina dan Arab akhirnya menjadi terlibat dalam pembuatan tekstil. Pada konteks batik Indonesia adalah subjek yang menarik untuk dijelajahi, karena kekayaan bentuk seninya adalah ketepatan menahan arus globalisasi.

Jawa sudah lama menjadi persimpangan jalan untuk banyak budaya, seperti Hindu dan Budha, kerajaan Jawa Tengah ke kesultanan muslim dam kemudian menyebar ke seluruh pulau, komunitas emigran Cina, dan penduduk Eropa Kolonial.

Adiatmono juga pernah mengurai bahwa seni batik pada teknik, tidak merupakan 'produk murni', tetapi hasil dari pertemuan yang berbeda kelompok dan perpaduan ide, motif, dan simbol. Di Amerika, batik dikaji dan dipamerkan secara kontinyu, mereka menyebut "Tekstil Spektakuler dari Jawa".

Batik ini, diambil dari koleksi Joan dan M. Glenn Vinson, Jr., memberikan gambaran sekilas tentang keragaman gaya dan sifat hibrida dari batik produksi Jawa. Wilayah favorit pembatikan adalah Yogyakarta dan Surakarta, memakai warna cokelat alami dan biru, berpola abstraksi khas wilayahnya.

Bagian pantai utara, sering memiliki palet yang lebih luas baik alami maupun alami pewarna kimia dan pola beruang menggemakan inspirasi dari berbagai macam budaya. Tidak ada yang tahu kapan atau di mana orang pertama mulai menghias tekstil dengan menggunakan lilin untuk menahan penetrasi pewarna.

Metode batik juga dipraktekkan di zaman kuno Mesir dan Asia. Tapi kualitas dan kuantitas batik pulau Jawa, memiliki teknik mencapai tingkat kompleksitas tertinggi, walau asal-usul batik di Indonesia belum jelas, namun menyebar dengan masif, itu pernah dijelaskan juga oleh Adiatmono.

Mengenai Batik Cirebon, ada sebuah teori alternatif disarankan oleh sarjana Rens Heringa, yang berpendapat bahwa batik mungkin awalnya dikembangkan di sepanjang pantai utara, dan kemudian menyebar ke pengadilan Jawa Tengah dan pusat perdagangan perkotaan pesisir.

Dia telah mengusulkan bahwa tangan itu kain tenun dan batik bermotif dari wilayah Kerek Timur Jawa adalah keturunan langsung dari gaya pantai utara paling awal ini produksi batik. Salah satu tekstil luar biasa dalam koleksi Vinson tampaknya mengonfirmasi teori Heringa tentang akar awal pantai utara batik. Ini adalah kain katun tenunan tangan besar, bermotif lilin tahan, dicelup dengan nila, dan dihias dengan emas.

Penanggalan karbon mengungkapkan tanggal sekitar 1675-1750, pembuatan ini adalah salah satu contoh batik asli Indonesia yang paling awal. Tekstil itu dikumpulkan di pantai tenggara Sumatra, tetapi para ahli percaya itu mungkin diproduksi di utara pantai Jawa, mungkin di kota Cirebon.

Motif tekstil menunjukkan bahwa itu diekspor ke Sumatera untuk pelindung Cina. Banyak aspek dari kain itu tidak biasa: ukurannya, fakta bahwa menolak lilin hanya diterapkan pada satu sisi tekstil, dan kombinasi motif.

Dimensi tekstil sekitar 1,7 x 2,7 meter, menunjukkan bahwa itu tidak digunakan sebagai pakaian, tetapi ditampilkan dalam konteks seremonial. Deretan kotak dibagi secara diagonal menjadi segitiga yang lebih kecil membentang seluruh kain.

Di dalam segitiga ada lusinan motif. Di antara desain yang mudah dikenali adalah dekoratif Cina motif seperti kupu, kelelawar, tas uang, dan bunga, juga sebagai pola abstrak seperti yang digunakan dalam batik Jawa Tengah.

Penulis: Adiatmono Fendi, Nandarina, Arif Rivai
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar